Episode 7: Pengkhianat Pertama dan Rahasia Desa Arut

Episode 7: Pengkhianat Pertama dan Rahasia Desa Arut

Malam itu terasa berat di Desa Arut. Pagi tiba dengan langit kelabu. Desa begitu hening, tidak seperti biasanya. Warga masih membicarakan sumur tua: bayangan hitam, lolongan serigala, dan darah yang Laras korbankan.

Ketegangan di Rumah Bu Ratmi

Raka duduk gelisah di rumah Bu Ratmi. Laras belum pulih. Wajahnya pucat, namun matanya penuh tekad. Bu Ratmi sejak pagi diam. Rahasia mengganjal di raut wajahnya.

Raka memulai. “Bu Ratmi, Laras bilang ada rahasia pengkhianatan perjanjian. Apa Anda tahu?”

Bu Ratmi terdiam. Ia menggenggam cangkir teh dingin. Lalu, ia menatap Laras. “Kau siap dengar kebenaran keluargamu?” tanyanya pelan.

Laras mengangguk tegas.

Rahasia Perjanjian Desa

Bu Ratmi menarik napas. “Dulu, Desa Arut berdiri dengan perjanjian empat keluarga: Suroso, Wibawa, Darmawan, dan Santoso—keluargamu, Laras.”

Laras mengangguk. Ia tahu tiga keluarga lain. Tapi, keturunan Santoso hampir punah.

Bu Ratmi melanjutkan. “Namun, ada rahasia tersembunyi. Satu keluarga berkhianat demi kekuasaan. Mereka mempersembahkan darah untuk kekuatan gelap, bukan keseimbangan.”

Raka menyela. “Keluarga Santoso?”

Bu Ratmi menatap Laras. Matanya berkaca-kaca. “Bukan. Keluarga Wibawa. Pemimpin mereka haus kuasa. Mereka korbankan keturunannya demi desa.”

Pengakuan Bu Ratmi

Laras tercengang. “Tapi keluarga Wibawa sudah hilang.”

Bu Ratmi mengangguk. “Itu kata orang. Tapi, keturunannya masih ada, bersembunyi.”

Raka merinding. “Siapa?”

Bu Ratmi menunduk. “Aku,” bisiknya.

Hening. Laras menatap Bu Ratmi dengan mata melebar. Raka terpaku.

“Aku keturunan Wibawa,” lanjut Bu Ratmi. “Aku tahu rahasia ini sejak muda. Aku lindungi desa untuk tebus dosa leluhur. Tapi, perjanjian itu kuat.”

Laras genggam tangan Bu Ratmi. “Jadi, kutukan ini dari masa lalu keluarga kita?”

Bu Ratmi mengangguk pilu. “Ya. Tapi, ada cara mengakhirinya.”

Menuju Lingkaran Darah

Raka bertanya. “Apa cara itu?”

Bu Ratmi menjelaskan. “Di hutan, ada Lingkaran Darah. Perjanjian dibuat di sana. Hanya di sana kita hapus kutukan. Tapi, ada harga.”

Laras menatap Raka, lalu Bu Ratmi. “Harga apa?”

Bu Ratmi serius. “Darah keturunan semua keluarga. Aku dan kau, Laras.”

Raka menggertakkan gigi. “Kalian berdua harus…?”

Bu Ratmi mengangguk. “Jika tidak, kutukan ini telan generasi berikutnya.”

Angin bertiup. Lolongan serigala terdengar. Waktu mereka semakin sempit.

Kembali ke Episode 6 | Lanjut ke Episode 8

BERSAMBUNG…

Akankah Laras dan Bu Ratmi korbankan diri untuk akhiri kutukan? Apa rahasia Lingkaran Darah? Ikuti misteri Desa Arut!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top